Pernah mengalami antri-an??? Mungkin saat ini yang banyak ngantri adalah pembelian minyak tanah, bener? Masa Negara Kita saat ini mengalami kehabisan minyak tanah? Banyak hal yang harus dipertanyakan. Mencocokan berbagai fakta yang ada. Oh maaf yang Saya bahas disini adalah masalah antrinya... bukan masalah minyak tanah. Saya sendiri termasuk orang yang cukup mengerti apa saja sih yang dilakukan pejabat tinggi negara ini!
Antrian memang menyebalkan, menunggu dan menunggu giliran kapan tiba saatnya. Ditambah orang yang bermasalah dengan budaya antri, maklum masyarakat Kita saat ini kurang tertib dan disiplin. Susah diatur ini merupakan permasalah dasar.
Landasan awal yang diperlukan adalah orang yang mudah diatur, mengikuti peraturan yang ada. Modal dasar sudah dipahami dan dimiliki kemudian membuat suatu sistem atau mekanisme kerja bagaimana antrian itu dibuat. Banyak cara untuk membuat antrian terlihat lebih baik. Bagaimana kalau Saya mencontohkan sistem antrian di sebuah salah satu operator jasa telekomunikasi seluler. Saat pertama kali datang pelanggan mengambil tiket antrian. Kemudian dengan tertib pelanggan duduk. Bagaimana dengan banyaknya pelanggan yang duduk?
Banyak perusahaan yang kurang memahami pelayanan yang baik untuk pelanggannya. Padahal ini merupakan investasi jangka panjang. Pernah Saya mengalami tiap hari senin ke salah satu bank swasta. Untuk menyetorkan uang saja antriannya sudah seperti ular panjang... tapi dengan perkembangan teknologi bank tersebut telah menyediakan cash machine yang berguna untuk menyetorkan uang ke rekerning sendiri atau rekerning lain dalam lingkup bank itu saja. Walaupun masih kurang yang paham dan mengerti tentang keberadaan cash machine tersebut.
Masih banyak contoh yang lain yang bisa Anda jumpai bagaimana service yang bisa diberikan yang terbaik terhadap pelanggan. Ingat pelanggan adalah raja, jadi bersikap ramah dan tamah ya...
” Aset perusahaan yang paling bernilai adalah terletak dari bagaimana mengelola pelayanan ke pada konsumen, dengan begitu perusahaan mengerti apa yang diperlukan oleh konsumen ” (johanes goes to).
Posting Komentar